Violet di ujung senja
Hai, namaku Via Violeta. Ini adalah
kisah percintaan yang berujung rumit. Aku disukai oleh 2 orang teman dekatku,
dan akupun menyukai mereka. Aku yang memulai kisah cinta ini, tapi mereka yang
memutuskan untuk mengakhiri semuanya.
***
Lesung pipi yang menghiasi wajah
indahnya telah memikatku sejak pertama kali bertatap muka di ruang produksi.
Dia adalah seorang mekanik di perusahaan tempat aku bekerja. Dan aku adalah operator
yang menjalankan proses produksi. Hubungan kerja membuat kami sering bertemu
dan bahkan sesekali mengobrol pendek saat mesin produksiku trouble.
“Mas Rafky, mesinku mati!” pertama
kali aku memanggil namanya.
“Mati ? Sudah dikubur belum ?” Candaan
pertamanya.
Saat itu hanya aku yang tau namanya
dari nametag, Rafky belum mengenalku. Tanpa ia sadari, bahwa sejak saat itu aku
memulai usahaku sebagai penggemar rahasianya dengan menggunakan nama sebagai
satu-satunya alat untuk mencari informasi.
Sepulang kerja aku sibuk dengan usaha
baruku sebagai penggemar rahasianya. Aku mulai membuka Smartphone-ku dan
mengetik “RAFKY” di kotak pencarian jejaring sosial, facebook. Sulit sekali,
ada puluhan bahkan ratusan akun muncul dengan nama profile itu. Mana mungkin aku
membuka satu persatu untuk menemukan akun seseorang yang aku cari ?
Harus lebih spesifik ! Tapi apa ??? Aku
hanya tau nama depannya. Berbekal nama dan wajah mungkinkah aku menemukan akun
Fbnya ? Hampir aku menyerah dan mencoba lain waktu saat aku tau nama
lengkapnya. Walaupun hanya sebagian orang yang menggunakan nama lengkap asli
sebagai nama profile fbnya. Ah, mungkin aku akan mencoba membubuhkan nama
perusahaan tempat kami bekerja, siapa tau Rafky mencantumkan jenis pekerjaan
dan nama perusahaan di akunnya.
Klik! Dan akhirnya aku menemukan akun
dengan nama Rafky Ilyas Al Malik. Aku berteriak kegirangan saat melihat wajah si lesung pipi sebagai ID
profilenya. I get it ! I did it ! Saat aku akan mengirim permintaan pertemanan
aku baru sadar bahwa kami tidak memiliki teman yang sama. Agar tidak curiga aku
akan mengirim permintaan pertemanan dengan beberapa akun yang berteman
dengannya. Good job, dengan ini Rafky tidak akan mencurigaiku sebagai pengemar
rahasianya.
Dari akun FB aku bisa tau tentangnya
lebih dari seorang partner kerja. Aku mulai membaca status-statusnya tapi
sepertinya dia tidak terlalu sering Online sekedar menulis status hanya
terpasang beberapa tautan di sana. Ternyata Rafky amat menyukai Naruto, ia
sering membaca komik online melalui akun FBnya. Dan lebih penting lagi dari
profilenya aku tau bahwa Rafky masih single. Bertambahlah rasa suka-ku padanya.
Tapi dari sekian banyak rasa senang yang kudapat dari akun ini, ada satu yang
membuatku menyerah untuk bermimpi memiliki Rafky. Ia memang single tapi ia
lebih muda dua tahun dariku.
Ini mengenai sebuah komitmen, dimana
aku tidak biasa dan mungkin tidak bisa menjalani hubungan percintaan dengan
seseorang yang usianya lebih muda dariku. Saat itu, aku memutuskan untuk
menjadi penggemar rahasianya saja, tidak lebih. Dan berhenti berharap terlalu
banyak agar aku tak sakit nantinya. Aku menyerah.
Sebagai penggemar rahasianya aku ingin
menjadi seseorang yang dekat dengannya meskipun bukan sebagai kekasih. Aku
masih mencari sesuatu yang mungkin bisa membuatku lebih dekat dengannya. Black
Berry Messenger ! Hampir dua kali aku berteriak stalking akun ini. aku
menemukan pin BBM di album photonya. Dengan ia mengupload pin BBM itu artinya
siapapun boleh menjadi temannya. Tanpa berfikir lagi aku langsung meng-invite-nya.
Aku mulai berteman dan chatting di bbm,
oh rasanya hampir pingsan kesenangan bisa chatting dengan seseorang yang aku
sukai. Aku mulai dekat dengannya di BBM, FB yang menolongku. Aku masih sering
stalking FBnya. Tapi jarang sekali ia menulis status, tidak sepertiku yang selalu
update. Aku melihat daftar temannya mencari-cari mungkin ada seseorang yang aku
kenal. Dan ah, ada seorang mekanik yang juga partner kerjaku yang sudah menjadi
temankku di FB, oh aku ingat ! Aku mengirim permintaan pertemanan saat aku akan
mengirim permintaan pertemanan dengan Rafky waktu lalu. Aku pikir dia adalah teman dekat Rafky, Rizky
Maulana. Feelingku berkata bahwa aku akan banyak berterimakasih padanya.
Kuberanikan mengawali percakapan online
dengan Rizky. Hanya basa basi ringan, ternyata Rizky memiliki sesuatu yang
membuatku berdecak kagum. Berbeda dengan Rafky, Rizky lebih sering meng-update
status di akun FBnya. Satu poin yaitu, bahwa Rizky adalah seorang yang religius
dan aku suka itu, amat suka. Seorang pemuda tampil dengan kepercayadiri-annya sebagai
Muslim yang taat. Wanita mana yang tak suka ? Apalagi setelah kulihat usianya,
meskipun tetap lebih muda dariku tapi kami hanya terpaut beberapa bulan.
Ah aku ini kenapa ? Kenapa jadi
bercabang seperti ini ? Tapi salahkah aku ? Bukankah sudah aku putuskan bahwa
aku hanya penggemar rahasia Rafky dan tidak akan berharap lebih padanya!
Biarlah ini mengalir seperti air.
Seiring berjalannya waktu aku semakin
dekat dengan Rafky sebagai penggemarnya dan dengan Rizky sebagai seorang
wanita. Namun kedekatanku dengan Rafky tidak seorangpun tau, karena kami hanya
dekat saat chatting di BBM, siapa pula yang akan tau?
Berbeda dengan kedekatanku dengan Rizky
yang memang terlihat secara umum di sosial media facebook. Ya,hubungan kami
berkembang bukan hanya dalam inbox tapi juga disetiap statusku ada komentar
darinya begitu pula sebaliknya. Kalau begini jalannya siapa pula yang tak tau ?
Rizky cukup berani menampakkan
kedekatan kami bukan hanya di jejaring sosial tapi juga didunia nyata. Tak
jarang ia sengaja menemuiku disela-sela jam kerja. Setiap mesin produksiku
mendapatkan trouble, Rizky mekanik yang selalu membantu. Oh ya, Rafky dan Rizky
memang satu bidang tapi jam kerja mereka tak sama, berbeda group. Aku bekerja dengan
mereka secara bergiliran. Jika minggu ini aku bekerja dengan group mekanik A
aku bertemu Rafky, maka minggu depan aku akan bekerja bersama group mekanik B
dan bertemu dengan Rizky, begitu terus adanya.
Maka saat aku sedang bekerja dengan
group mekanik A, Rafky yang selalu membantu. Meski kami telah akrab di chatting
BBM namun tetap susah rasanya bicara dengannya secara langsung dengan lesung
pipi yang selalu menggodaku. Sadar dengan kecanggunagan-ku Rafky biasa nya
cepat pergi setelah menyelesaikan pekerjaannya dengan mesin produksiku. Dan
kami melanjutkan mengobrol tanpa canggung kembali hanya di BBM.
Dengan perbedaan cara pendekatan
seperti itu, tak heran jika teman kerja yang lain menyangka bahwa aku tengah
menjalin hubungan asmara dengan Rizky. Meskipun belum sampai tahap itu, tapi
jujur bahwa aku mengharapkannya.
Hubunganku dengan Rizky menjadi semakin
dekat setelah gosip tentang kami semakin meluas. Setiap hari aku menantikan
inbox darinya. Tapi meskipun begitu, Rizky tak kunjung menyatakan perasaanya
padaku. Padahal wanita mana yang tahan bila hubungannya digantung? Begitu pula
denganku. Aku mulai bosan menjawab inbox darinya yang selalu hanya berbasa
basi.
Kualihkan perhatianku pada Rafky di
BBM. Setiap aku menulis status baru, Rafky selalu ingin tau. Ia mulai balik
memberikan perhatian padaku. Membuatku besar hati untuk meneruskan harapan
memiliki cinta Rafky.
Hari berganti, hubunganku dengan
Rafky-pun semakin dekat. Bukan hanya di BBM tapi ia pun mulai menunjukan
perhatiannya padaku di sela-sela jam kerjanya. Oh betapa bahagia saat akhirnya
Rafky menyatakan perasaannya padaku. Bagaikan berada dimusim semi, hatiku
berbunga-bunga jadinya. Saking bahagianya aku sampai mengabaikan komitmenku.
Biarlah usia terpaut jauh, asal aku bahagia kenapa tidak ?
Demi melihat kedekatan kami yang
mendadak lebih mesra, teman-teman banyak yang penasaran. Karena aku dan Rafky
tidak pernah menjawab pertanyaan mereka secara tegas, merekapun tanya sana
sini, cari info sana sini. Agak lucu sebenarnya. Sampai ada seorang teman yang
akhirnya menanyakan hubunganku dengan Rafky kepada Rizky.
Bukannya menjawab, Rizky justru
marah-marah kepada temanku itu. Terang saja ia marah, aku lebih dekat dengannya
bagaimana bisa aku sampai menjadi kekasih temannya ? Kabar kemarahan Rizky atas
hubunganku dengan Rafky semakin menyebar. Membuat aku dan Rafky seolah menjadi
sumber kesalahan dari masalah ini.
Oh Rizky, andai kau tau betapa aku
sangat mengharapkanmu saat itu. Kemana keberanianmu saat aku menantikannya ?
Kenapa baru sekarang kau tunjukkan perasaanmu saat aku telah bahagia bersama
Rafky ? Andai waktu dapat kuulang, andai aku bisa sedikit bersabar, mungkin aku
takkan menyakiti seseorang.
Sebisa mungkin kusembunyikan rasa
bersalahku atas Rizky, dari Rafky. Aku tidak ingin menyakiti Rafky. Meskipun
awalnya aku sangat menyukai Rafky tapi baru aku sadari bahwa rasa ini hanya
sebatas rasa suka, bukan sayang seperti yang aku rasakan pada Rizky belakangan
ini.
Suatu hari Rafky pernah menyinggung
tentang Rizky. Ia bilang Rizky sedang menjalin kasih dengan Dinda, teman
kerjaku pula. Meski terlihat tenang sebenarnya hatiku terbakar cemburu. Sebisa mungkin
aku menjalani hubungan ini dengan bahagia. Bukankah melihat orang yang kita
sayangi tengah berbahagia seharusnya membuat kita bahagia pula ?
Serapat-rapatnya menyembunyikan bangkai
pasti tercium juga baunya. Sepandai-pandainya aku menyembunyikan perasaan ini,
tetap terbongkar juga. Kebahagiaanku dengan Rafky hanya seujung jari. Baru
merayakan hari jadi sebulan kami, Rafky yang menyadari perasaanku ini akhirnya
memutuskan untuk menyudahi semua ini.
Aku memang bahagia bersama Rafky tapi
egoku masih mengharapkan Rizky kembali padaku. Oh Tuhan, aku benar-benar berada
di titik penyesalan terdalam. Hubungan kita bertiga semakin hari semakin rumit.
Kudengar hubungan pertemanan Rafky dan Rizky menjadi renggang. Aku dan Rizky
tidak pernah bertegur sapa setelah ia tau bahwa aku menjalin kasih dengan
Rafky. Dan hubunganku dengan Rafky akhirnya putus di awal waktu yang seharusnya
menjadi waktu yang membahagiakan bagi kami.
Seharusnya aku tau bahwa Rafky tidak
pernah mencintaiku dengan setulus hati. Sekarang, belum lama setelah kami
putus, ramai teman-teman membicarakan kedekatan Rafky dengan Lili, teman Dinda.
Kini aku hanya diam duduk termangu menyaksikan kebahagiaan Rizky bersama Dinda
dan kegigihan Rafky mendekati Lili temanku.
Bolehkah aku marah dengan mereka ? Atau hanya berhak
diam menyaksikan semua ini dari kejauhan ? Entahlah. Aku sekarang menjadi orang
paling tidak penting dalam kehidupan Rafky dan Rizky. Apa guna mengungkit semua
ini, toh mereka kini tengah berbahagia dengan pilihan mereka meski dulu mereka
menjadi pilihanku. Inilah aku Violet diujung penyesalan, di ujung senja.
_END_