KUMPULAN KARYA SASTRAKU -->

Rabu, 21 Oktober 2015

Biarkan Gadgetmu Berbicara :)



LINESTORY
AKU, DIA DAN LINE J

            Kisah ini berawal dari beberapa bulan yang lalu ketika mobilku terperosok di lumpur jalanan sebuah desa. Aku dan temanku sedang menyurvei tempat yang akan dijadikan area perkemahan di sebuah Desa di Bandung.
            Sore itu hujan lebat. Perjalan yang awalnya lancar - lancar saja, menjadi tersendat ketika mobilku terperosok di kubangan jalanan berlumpur. Aku hanya berdua dengan temanku, Nida. Namun Nida sedang dalam kondisi tidak fit untuk berjalan apalagi untuk mendorong mobil keluar dari lumpur. Ia juga tidak terbiasa menyetir mobil. Maka, kami hanya menunggu ada seseorang yang berbaik hati membantu mendorong mobil kami. Atau dengan terpaksa kami harus menunggu rombongan teman kami yang baru akan datang malam nanti.
            Adzan maghrib berkumandang, aku dan Nida beranjak dari mobil berlari kecil mengikuti arah suara Adzan dari surau terdekat. Ramai sekali anak-anak mengaji. Selepas  sholat berjamaah, ada seorang anak perempuan cantik mendekati kami dan  bertanya dengan kata-kata yang kurang jelas karena Ia ternyata tunawicara. Melihat wajah Nida yang pucat dan juga baju kami yang basah, ia menawarkan pinjaman payungnya kepada kami.
            Kami tersenyum, betapa anak ini berhati lembut. Akhirnya kami bertiga berjalan menuju mobil yang terjebak lumpur. Sebelum aku dan Nida membuka pintu mobil, gadis kecil ini mencoba menjelaskan sesuatu tapi kami tak mengerti. Seketika  anak itu berlari kembali ke arah surau. Kami berfikir bahwa anak tersebut hanya ingin cepat kembali bersama teman - teman sebayanya. Kami masuk ke mobil dan kembali meminta bantuan dari teman melalui telp agar mereka cepat menyusul.
            Tiba-tiba segerombolan orang datang menghampiri kami dengan anak perempuan tadi di sela-sela mereka. Aku bingung. Kemudian seseorang yang sempat aku lihat di surau tadi mengetuk kaca mobil. Mereka menewarkan bantuan kepada kami. Alangkah senangnya kami.
            Dengan bantuan 4 orang dewasa, akhirnya mobil kami terbebas dari genangan lumpur. Aku mengucapkan banyak terimakasih kepada semua orang yang telah membantu kami. Juga kepada anak perempuan itu, aku mencoba memberi beberapa lembar uang, namun mereka menolak. Dengan perasaan terharu kami melanjutkan perjalanan ke tempat yang kami tuju.
            Lama setelah kejadian itu aku tidak pernah bertemu dengan mereka yang pernah menolongku. Namun bulan suci Ramadhan mempertemukan kami lagi. Aku melihat anak perempuan itu sedang berjualan takjil di Area perkemahan yang waktu itu aku survei. Aku sebagai penanggung jawab event Ramadhan itu mempunyai ide untuk sedikit membantunya berjualan, karena ia tidak bisa mempromosikan kolak pisang  yang ia jual dengan keterbatasannya.
            Aku ambil foto anak tadi, lalu aku share di applikasi Line yang aku miliki. Aku promosikan jajanan yang ia jual kepada teman-temanku, tanpa ia ketahui sebelumnya. Aku hanya tersenyum dari tempat aku berdiri mendapati ia sedang sibuk melayani pembeli yang sebenarnya adalah teman-temanku. Setelah adzan maghrib berkumandang aku menemui anak tadi dan menawarkan untuk berbuka bersama di tenda kami. Sebelumnya ia tersenyum sambil menunjukan keranjang tempat kolak pisang tadi kosong karena habis terjual. Aku pun ikut tersenyum. Terimakasih Line telah membantuku dan membantunya.



_End_

By : Puri Wardani
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar