KUMPULAN KARYA SASTRAKU -->

Jumat, 16 Oktober 2015

ENTAHLAH



Jakarta, 13 Oktober 2015
                Saat aku tumbuh dewasa, aku ingin melewati hari sebagai seorang yang bisa hidup mandiri, berdiri sendiri. Bukan untuk sombong atau semacamnya. Aku hanya ingin berdiri dengan kakiku sebagai tumpuan, seperti wanita kuat lain, seperti normalnya manusia dewasa yang mulai melepas tumpuan selain dari pada kemampuannya sendiri agar tidak membuat orang lain roboh bahkan jatuh tersungkur menanggung beban lebih dari kapasitasnya
aku pernah membuat keputusan, dan setiap aku bingung saat menemui persimpangan aku mencoba bercerita menunggu seseorang menyemangati dan membuatku bangkit namun itu hanya mimpi belaka, yang aku dapat hanya cemoohan dan penilaian salah yang bertubi-tubi dari semua sisi. Kadang aku berfikir kapan saatnya tiba, aku menjadi seseorang yang bisa menentukan kemana arah hidup ini berjalan  tanpa penyesalan. Kenapa aku selalu bodoh dan ceroboh mengambil keputusan. Apa memang aku ditakdirkan untuk selalu menjadi anak penurut yng harus dituntun agar tidak salah langkah ? Agar tidak ada yang menyalahkan ? Agar selalu mendapat dukungan ? Agar selalu sadar diri siapa aku ? Dimana aku ? Apa tujuan hidupku ? Apa hanya dengan menuruti apa perkataan mereka aku bisa mebuat mereka bangga dan menyebutku bagian dari mereka ? Hanya cara itukah yang tersisa ?

2 komentar: